Selasa, 16 Desember 2014

TUGAS RESENSI BAHASA INDONESIA



 

Judul Buku             : Goosebumps - Kulit Manusia Serigala (Rahasia Bibi                                   Marta dan Paman Colin)
Pengarang               : R.L Stine
Penerbit                  : Gramedia Pustaka Utama
Tahun                      : 1998
Jumlah Halaman     : 128 halaman
Berat Buku              : 0,30 kg

Resensi :
Robert Lawrence Stine adalah pengarang buku anak-anak dan remaja paling laris dalam sejarah. Pencipta seri Nightmare Room, Goosebumps dan Fear Street ini lahir di Columbus, Ohio. Setelah lulus dari Ohio State University, Stine pindah ke New York City dan menjadi editor di sejumlah majalah.

Tahun 1986, Stine menulis Blind Date, novel horor pertamanya yang dibuat untuk pembaca dewasa dengan plot cerita yang tidak kalah serunya dengan penulis-penuis horor lain seperti Dean Koontz atay Stephen King. Saat ini R.L. Stine tinggal di Manahattan bersama istrinya, Jane, putranya, Matthew, anjing mereka,Nadine.

R.L Stine ini mendapat penghargaan penulis terlaris kesatu di Amerika selama tiga tahun berturut-turut berkisar pada tahun 1994 hingga 1997. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa novel – novel yang ia buat selalu digemari para penggemar setianya. Seri Jalan Ketakutan menjadi novel terlaris pada zamannya yang terjual 80 juta eksemplar. Namun kali ini seri, Kulit Manusia Serigala yang juga tak kalah seru dan tentunya akan membuat kita merinding. Sebenarnya novel ini merupakan terjemahan karya Listana S yang diterbitkan oleh P.T Gramedia.

Alur yang digunakan dalam novel ini adalah alur maju. Tokoh dalam novel ini adalah Alex Hunter, seorang fotografer muda yang pemberani dan selalu ingin mengabadikan setiap kejadian disekitarnya. Sementara itu, Bibi Marta dan Paman Colin adalah adik ayah dan ibu Alex Hunter yang tinggal di sebuah desa bernama Wolf Creek.

Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris. Tetapi dalam novel ini, banyak diselipkan bahasa Inggris yang dikira oleh penerjemah semua pembaca tahu arti dari bahasa Inggris tersebut. Namun seharusnya sang penerjemah menerjemahkan saja karena ditakutkan ada orang yang tak mengerti bahasa Inggris sedikitpun.

Kisah dalam Kulit Manusia Serigala ini berawal dari Alex Hunter, seorang fotografer yang berkunjung ke rumah Bibi Marta dan Paman Colin semiggu sebelum Halloween karena Ayah dan Ibunya yang sibuk berbisnis ke Paris. Bibi Marta dan Paman Colin adalah seorang fotografer hebat. Selama Alex tinggal disana, Bibi dan Pamannya tersebut memiliki permintaan yaitu jangan pergi ke hutan larut malam dan mejauhi rumah tetangga nya itu. Mereka bercerita bahwa tetangga nya itu, Keluarga Marling memiliki penyakit jiwa dan tidak mau menemui semua orang.

Selama di Wolf Creek, Alex ditemani oleh Hannah yang dikenalkan oleh Bibi Marta dan Paman Colin. Alex selalu dilarang untuk menemui Keluarga Marlings. Walaupun hanya menginjakkan kaki dihalaman rumahnya. Dengan larangan itu Alex semakin tertantang untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di Wolf Creek itu. Ditambah lagi dengan kabar adanya manusia serigala disekitar wilayah itu.

Alex sangat terobsesi dengan manusia serigala dan bahkan ia percaya adanya mereka. Beberapa kali di malam hari, Alex pergi ke hutan untuk mengambil foto dan tempat- tempat yang dipercaya adanya dua serigala. Dan sempat satu malam terdengar gonggongan serigala pada saat bulan purnama.

Rencana awal Alex adalah memotret beberapa foto untuk kontes di sekolahnya. Namun semakin lama ia tinggal disana, Alex semakin penasaran apakah manusia serigala hanyalah khayalannya ataukah benar adanya. Jika ada, ia ingin melihat raut wajah dari wujudnya.

Namun, apa yang terjadi? Alex menjadi mengetahui rahasia Wolf Creek. Suatu malam, saat Alex mencoba untuk memotret manusia serigala, Alex menyadari bahwa manusia serigala itu bukanlah Keluarga Marlings melainkan Bibi Marta dan Paman Colin. Suatu hari Alex melihat Paman dan Bibi nya itu sedang menyembunyikan kulit manusia serigala di rumah Marlings.

Ketika bulan purnama, Paman dan Bibinya itu dijebak oleh Alex dan Hannah dengan cara dibawanya kulit serigala nya itu. Paman dan Bibinya berubah menjadi lemas. Tetapi tak lama dari itu, Paman Colin dan Bibi Marta menginformasikan bahwa mereka telah terbebas dari kutukan.

Namun, apakah yang terjadi? Ketika Alex berbalik melihat Hannah, ia telah berubah menjadi manusia serigala dan menyerang Alex.

Ya, diakhir ceritanya memang terjadi kejadian yang sangat mengerikan. Karakter utama, Alex sedikit lamban tetapi ia tidak segera memulai asumsi bahwa ada kejadian supernatural disekitarnya. Hal yang menarik dari buku ini adalah membuat bulu kuduk kita merinding. Dalam novelnya, R.L Stine pintar memilih situasi yang mengerikan.

Namun, dibalik kelebihan buku ini, Sang penulis menceritakan dengan gaya bahasa yang sangat mudah untuk dicerna oleh pembaca. Sehingga pada saat ditengah membaca, akhir cerita sudah dapat ditebak oleh sang pembaca. Meski demikian, cerita ini tetap memikat dan sangat menarik bagi anda pecinta horror. Jadi, saya menyarankan bagi anda penggemar horror untuk membaca novel ini.